Rabu, 02 Oktober 2013

Sepercik Kisah dengan Lelaki B'baret

Aku mendambakan dan memimpikan laki-laki seperti dia untuk menjadi pendamping hidupku. Tapi  akan ada dalam diriku yang mungkin sangat dia tentang. Namun ku pikir jika rasa cinta itu datang dengan ketulusan hati aku berharap suatu saat aku dipertemukan dengannya sebagai jodohnya. Dengan dia menerima segala kekurangan dan kelebihanku. Dengan aku yang menerima segala kekurangan dan kelebihannya.
Aku mengenalnya hanya lewat obrolan facebook tapi sebenarnya kita telah berada dalam satu lingkup yang sama ketika kita masih duduk di bangku SMK. Awalnya aku hanya biasa menanggapinya seperti teman-teman lelaki ku yang lain, sampai suatu hari dia pulang ke kampung halaman ( Bantul,Jogja) dan saat itu aku pertamakalinya bertemu dengannya bertatap muka secara langsung di tempat makan daerah Lempuyangan, sekitaran bawah jembatan Lempuyangan. Sebelumnya kita sudah membuat janji untuk bertmu. Kesan pertama yang aku lihat adalah kesederhanaannya yang dibalut dengan wajahnya yang manis dan senyumnya yang tulus. Saat itu yang dibenakku, "mas kamu kok manis banget >.< " hehehe...Dan yang aku heran, walaupun dia sebagai anggota dari suatu angkatan, tapi itu tak  dia tunjukkan, dia lebih menunjukkan sebagai orang yang biasa-biasa saja. Itu salah satu yang aku suka darinya, tentang kesederhanaan dan sikap biasa/rendah hatinya.
Cukup banyak pembicaraan kita pada waktu itu, tapi dengan waktu yang singkat, karena pada saat itu aku bertemu dengannya pada malam hari. Bercerita tentang jamannya sekolah SMK, tentang tugasnya waktu di hutan sampai akhirnya dia bisa di tugaskan di Jakarta, tentang sedikit cerita keluarganya, keinginannya untuk bisa membangun rumah sendiri kelak ketika berkeluarga (mak nyess,aku yo pengen mas punya suami yang punya pikiran spt itu :D ) . Dia juga bertanya sedikit padaku tentang asal-usul keluargaku, kuliahku, aku lupa apalagi :D yang ku inget cm ceritanya dia,hihihi. Waktu p'jalanan pulang, sempat dia bilang apa ya lupa aku, pkoknya blg gni kl ga salah,..wah bagus dong di jurusan inggris, jadi bisa ngajarin aku kalau aku di tugasin ke perbatasan atau di luar negeri. hehe...aku jawabnya apa ya waktu itu, lupa deh,,hihihi... Dia juga bilang lho waktu ketemunya cuma bentar durung tutuk ( belum puas ) hahaha...jadi GR aku :p .Keesokan paginya dia harus kembali ke Jakarta lagi melaksanakan tugasnya, dia pamit dan sempat bilang, " besok kalo aku pulang Jogja lagi kita ketemu lagi ya dek, sabar nunggu mas pulang ( agak dibikin lebay dikit :p , jiahahaha ).
Oke then... setelah itu kita egk pernah kontak sms atau tlp ( sebelumnya juga egk sih, cm pas ketemu doang,wkwkwk). Tapi untuk kontak lewat fb itu masih berjalan dengan intensitas yang tidak terlalu sering. Sekedar menyapa biasa dan sedikit gombalan-gombalan rayuan yang gak tau maksudnya untuk apa. hehe. Tetapi akhir-akhir 3 harian ini kalau tidak salah, dia rajin online di fb kasih komentar, chat aku dengan gombalanyya,hahaha...apa iya sih tentara dulu pendidikannya ada mata pelajaran gombal buat ngrayu,hahaha.
Ya, seperti inilah rasaku sekarang, aku menaruh rasa padanya, tapi aku belum tau dan belum bisa memastikan apakah rasa ini sebenarnya. Tapi dengan berkomunikasi dengannya aku sudah cukup senang :). Untuk ke depan seperti apa, biar Allah yang akan membukakan jalannya kisah ini akan seperti apa, sekarang adalah waktunya untuk saling fokus dulu pada pekerjaan masing-masing menuju kesuksesan bersama.

Selasa, 01 Oktober 2013

LABIL

Apa sih makna labil itu sebenarnya? apakah labil identik dengan tingkat kedewasaan seseorang ? apakah labil hanya untuk kalangan anak remaja saja? okeee let us know guys :) . 
Dalam KBBI kata labil mempunyai definisi goyah, tidak mantap, tidak kokoh tentang bangunan, pendirian, dsb. Dalam salah satu artikel blogger yang pernah saya baca, labil itu adalah suatu pendirian,kondisi hati dan pikiran yang tidak jelas, menunjukkan kondisi psikologis seseorang, terutama bagi para ABG (ababil). Arah dari orang-orang yang sedang mengalami labil adalah ke hal-hal yang negatif seperti sedih, cemburu, marah, dan mudah tersinggung alias sensi. Secara Filosofis : labil adalah masa mencari, saat kita sadar, belum waktunya berpuas diri, ada hal-hal yang harus kita 'taklukkan' sehingga kita merasa kembali utuh.Labil berawal dari rasa tidak puas yang sebenarnya bisa mengarah kepada produktivitas dan labil adalah masa inkubasinya. Inkubasi dalam artian psikologis berarti proses berpikir tentang suatu masalah secara bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain. Nah kalau menurut penulis labil itu adalah suatu kondisi seseorang yang masih bingung mencari jatidirinya sehingga ia masih mudah goyah, tidak punya pendirian ataupun landasan yang kuat tentang apa yang ia punyai dan yakini. Kata labil memang identik dengan ABG, namun menurut penulis masa labil itu bisa di alami oleh siapa saja dari bentangan umur balita sampai yang sudah tua. Hanya saja tingkat dan waktu kelabilannya berbeda. Misalnya saja anak SD mengalami labil dalam interaksi sosial dengan teman sebayanya, bertengkar kemudian menangis dan selang beberapa jam anak itu sudah berbaikan lagi dengan teman sebayanya. Selang beberapa jam lagi bersifat seperti itu lagi. Untuk anak SMP atau SMA misalnya mereka mengalami kecemburuan terhadap pacarnya sehingga mereka dalam mengambil keputusan putus terlalu cepat, namun selang beberap hari minta balikan lagi. Sedangkan untuk urusan labil orang tua saya sendiri masih bingung mau kasih contoh apa, tapi mungkin ini bisa dijadikan contoh, misal seorang ayah sedang mencari toko untuk membuka usahanya, dia mempunyai dua pilihan lokasi toko. Sebelumnya ayah itu mantap untuk menempati toko pertama, namun karena mendengar sisi buruk dari toko pertama yang belum tentu benar, akhirnya ayah tersebut memilih toko ke dua tanpa pikir panjang. 
Labil memang lebih terkenal dikalangan ABG karena pada usia-sia ABG memang pada usia pencarian jatidiri pada masa awal ( jadi inget materi pelajaran perkembangan peserta didik :p ). Pada masa pencarian jatidiri awal memang banyak ditemukan banyak masalah pada remaja, misalnya : sensi pada masa haid atau menjelang haid, dicuekin atau merasa mengecewakan pasangan hidup/ orang yang disayangi, tidak bersyukur (ngebanding2in diri sama orang laen), kurang kuat dalam dasar agama, merasa tidak punya uang. terlalu memakai perasaaan dalam menyikapi segala hal, terlalu banyak aktif di jejaring sosial yang menimbulkan kesenjangan sosial, dan masih banyak lagi.
Ciri orang yang mengalami masa labil biasanya tidak punya arahan dan tujuan yang pasti, berpikiran harus pacaran (padahal jomblo lebih baik karena masalah hanya timbul pada dirisendiri bukan dari 2 orang yang berbeda pikiran/pendapat, sehingga tingkat menyatukannya akan lebih sukar), berpikiran bahwa makin kaya makin bahagia ( ingat, bahagia tidak di ukur dengan materi. Tapi bahagia di ukur dari bagaimana kita dapat mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan ), takut pada kekurangannya ( kekurangan bukan untuk ditakuti, tapi kekurangan adalah salah satu cara untuk menunjukkan semengat kita bagaimana mengubah kekurangan itu menjadi hal yang berbeda dari orang lain yang dapat  membanggakan dan bisa menguntungkan/menghibur seseorang), merasa dirinya paling benar,hebat,cakep,keren,cantik,dll, suka merendahkan orang lain (sombong), berpikiran tertutup, selalu menilai-nilai orang, tidak mau disalahkan, tidak beriman. Itu semua adalah beberapa dari ciri orang yang mengalami masa labil, yang lainnya masih banyak. Next kita bahas bagaimana sih caranya mengatasi kelabilan. Kalau dari penulis sih mennyarankan untuk banyak-bannyak berdoa pada Allah, banyakin baca qur'an dan artinya, bersosial dengan teman-teman, bertukar pikiran dan wawasan kepada teman, dan jangan lupa meminta saran. Satu lagi, pergilah refreshing bersam teman-teman Anda atau keluarga :D (cucookk banget buat penulis nih,hehe). 
Jadi nih kesimpulannya, labil gak melulu buat ABG, orang dewasa dan anak-anak pun bisa mengalami masa labil. Labil akan beresiko tinggi jika tidak segera di atasi karena labil mempunyai dampak arahan yang negatif. Jika terlalu lama dalam masa labil, bisa-bisa menimbulkan stres.

Oke beda pembahasan, sekarang beralih ke pengalaman penulis tentang masa-masa labilnya. wkwkwk...Sekarang kalau ditanya pernah belum sih penulis mengalami masa-masa labil? Jawabnya sih jelas banget kliatan dong,,,pastinya sering banget,hahahaha...secara usia penulis adalah masa pencarian jatidiri kedua, hehe..Cara mengatasinya ya itu tadi caranya yang udah ada di atas dijelasin berdendang ria tirik-tirik, dan alhamdulillah berhasil untuk mengobati labil.hahaha. Trus kalau ditanya berapa lama sih biasanya kalau labil? jawabnya bervariasa dan tergantung masaalah yang di hadapi, Pernah sih dulu labil gara-gara putus cinta #eaaa cinta-cintaan nih penulis,hahaha... labilnya 1 tahun pula -_- ngenes banget rekk. Satu lagi labil yang lama itu ketika penulis harus memilih jurusan untuk melanjutkan studynya. Bisa dibilang hampir 2 tahun kurang dhenk,hehe...Tapi semua itu akhirnya kini telah ketemu jawabnya, alias udah menemukan hikmahnya. Labil yang cuma bentar itu paling ketika stalking fb atau twitter pacar,jiaahahaha....maklumlah cemburu cemburu,,hehe. Dan saat ini pun saya masih suka mengalami masa labil :( . Tapi yasudahlah...selama penulis tidak sampa jadi gila, hahaha..